Kamis, 17 Oktober 2024
Humas Badan Pangan Nasional
Deskripsi
BEKASI - Pemberian edukasi pangan bergizi bagi anak sekolah dinilai penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia menyongsong Indonesia Emas 2045. Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Nyoto Suwignyo mengatakan, melalui program Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa atau GENIUS, diharapkan dapat menyokong peningkatan kualitas pangan dan gizi generasi muda ke depan.
“Kelompok sasaran masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian untuk penanganan rawan pangan dan gizi sesuai dengan amanat UU Pangan 18/2012, salah satunya adalah anak usia sekolah, yang jika kita cermati pada tahun 2045 memasuki usia produktif. Maka dari itu, penting untuk berfokus pada bagaimana asupan pangan bergizi bagi mereka melalui intervensi program pemerintah seperti GENIUS,” ungkap Nyoto Suwignyo dalam Evaluasi Kegiatan GENIUS 2024 pada Kamis (17/10/2024) di Bekasi.
Berdasarkan data baseline kegiatan GENIUS tahun 2023, Nyoto menyebut sebanyak 47,1% anak usia sekolah tidak dan jarang sarapan (Bapanas dan AIPGI 2024). Sedangkan data Survei Diet Total (SDT) Badan Litbangkes kementerian Kesehatan RI tahun 2020 menunjukkan dari 25.000 anak usia 6-12 tahun di 34 provinsi terdapat 47,7 persen anak belum memenuhi kebutuhan energi minimal sarapan.
“Kondisi ini dapat berdampak buruk pada proses tumbuh kembang anak dan prestasi belajar yang berisiko menurunkan daya saing bangsa. Mengingat pentingnya peran protein hewani dalam pemenuhan gizi, pencegahan anemia serta pertumbuhan tulang dan otot, maka kegiatan pemberian pangan bergizi pada kegiatan GENIUS disertakan pangan sumber protein hewani,” papar nya.
“Kami mengapresiasi langkah baik seluruh SD penerima manfaat dalam menginternalisasi pentingnya pemberian makan bergizi yang disertai edukasi. Terlihat dari intensnya aktifivitas pelaksaan yel-yel dan jingle GENIUS “Sehat, Kuat, Cerdas, Ceria”, serta aktifitas bersama menyanyikan lagu Stop Boros Pangan,” ungkapnya.
Iapun menyebut jika motivasi siswa ke sekolah meningkat dengan pemberian kudapan bergizi. Untuk itu, praktek baik ini menurutnya harus diteruskan pasca pelaksanaan GENIUS.
“Program GENIUS ini sebagai pilot project jika memang harus dilakukan sepanjang tahun maka akan dilanjutkan atau disinergikan melalui program nasional “Makan Bergizi Gratis” oleh Badan Gizi Nasional sesuai dengan Perpres 83/2024. Tentunya Sekolah Dasar pelaksana GENIUS, OPD Kabupaten/Kota maupun Provinsi mempunyai praktek baik dalam awal pelaksanaan program tersebut,” tegas Nyoto.
Sejalan dengan arahan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi bahwa ketahanan pangan dan gizi adalah isu strategis nasional. Pentingnya asupan gizi generasi masa depan menjadi perhatian Bapak Presiden Joko Widodo. Karena itu, Arief meyakini bahwa upaya ini bukan sekadar memberikan makanan, tetapi memastikan kualitas dan kuantitas pangan yang dikonsumsi oleh generasi mendatang.
FAO Representative for Indonesia and Timor Leste Rajendra Aryal memberikan apresiasi nya untuk program GENIUS yang merupakan perwujudan konkret terhadap pemenuhan Hak atas Pangan.
“Melalui inisiatif ini, kita dapat melihat bagaimana Hak atas Pangan dapat direalisasikan dengan mendorong keterlibatan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan,” tegas Rajendra.
“Dari program ini, kita tidak hanya mengukur dampak dari pemenuhan gizi tetapi juga perlu mengevaluasi bagaimana program ini dapat mengubah perilaku makan anak-anak dan masyarakat,” tegasnya.
Sekretaris Umum Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) Budi Setiawan menyampaikan terima kasih telah menjalankan amanah kerjasama dengan Badan Pangan Nasional sebagai mitra dalam mengimplementasi program GENIUS terutama dalam hal bantuan teknis, pendampingan, dan evaluasi.
“Tahun kedua ini terjadi peningkatan yang lebih baik terkait partisipasi peserta dan secara umum pelaksanaan pemberian kudapan di berbagai SD berlangsung lancar sesuai panduan dan rencana dengan melibatkan peran penyedia makanan/ katering, guru, dan siswa SD,” ungkap Budi.
Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Nita Yulianis menyebut sejak tahun 2023 hingga saat ini penerima manfaat GENIUS telah menyasar 42 ribu siswa sekolah dasar yang tersebar di 50 kabupaten/ kota di 10 provinsi. "Tentunya inisiatif daerah untuk peduli terhadap pembangunan kualitas pangan dan gizi bagi anak juga sangat penting, karena itu, kami hari ini juga memberikan penghargaan kepada beberapa pelaksana program GENIUS terbaik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," ujar Nita.
Adapun dalam kegiatan evaluasi GENIUS tersebut, juga dilakukan pemberian penghargaan kepada Dinas Pangan pelaksana Genius terbaik tingkat Provinsi diberikan kepada Dinas Pangan Aceh, Dinas Pangan pelaksana Genius terbaik tingkat Kabupaten/ Kota kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung, Sekolah Dasar pelaksana GENIUS 2024 terbaik kepada SDN 020252 Binjai dan Penulis Kisah Sukses GENIUS 2024 terbaik kepada UPTD SDN 48 Bonto Kapetta - Maros.
——————————————
Siaran Pers
Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA)
221/R-NFA/X/2024
17 Oktober 2024
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
komunikasi@badanpangan.go.id
Telp : 087783220455